Cerita Nyata Tumis Kangkung Berbusa- Sobat Pembaca, kali ini saya akan bercerita pengalaman saya waktu masih usia SLTP. Sejak kelas 2-3 SLTP ( tahun 1993-1994 ) saya tinggal bersama nenek. Rumah nenek saya hanya 70 meter dari gubugku.
Setiap hari saya sarapan pagi di rumah nenek, untuk mkan siang dan malam tetap makan masakannya Simbok saya. Kebetulan antara masakannya nenek dengan simbok rasanya tak jauh berbeda karena simbokku juga mestinya dulu diajari masak oleh nenek.
Nenek saya yang saat itu usianya sudah cukup lanjut yakni 78 tahun alhamdulillaah masih sehat, buktinya beliau juga masih bersemangat mengelola dagangannya ( dagangan berupa peralatan nelayan seperti jala, jaring, samber ). Nenek saya juga waktu itu tidak mau dimasakkan oleh anak atau cucunya.
Nah, pada suatu pagi nenekku sudah selesai masak. Pagi itu nenek saya sedang menggoreng tempe, dan seperti hai-hari biasanya saya pun menunggui nenek sambil menghangatkan badan. he he
Setelah nenekku sudah selesai, saya ke sungai untuk mandi. Mandi di sungai cukup 3 menit selesai. he he. Saya pun langsung pulang dan terus memakai seragam sekolah. Tiba-tiba saya mendengar suara nenekku yang memanggilku dengan cukup keras. Saya pun bergegas untuk ke dapur.
Nenek : din, ini terjadi keanehan ( nenekku memanggilku di karena saya salah satu dari udin sedunia)
Saya : keanehan apa sih nek?
Nenek : ini loh tumis kangkungnya berbusa
Saya : dicuci pakai sabun apa nek kangkungnya?
Nenek : ya tidak lah din, masa kangkung kok dicuci pakai sabun
Saya : loh kok bisa-bisanya berbusa? ( saat itu saya melihat bungkus hitam di meja dapur )
Nenek : ya tadi setelah nenek kasih kecap kok terus berbusa din
Saya : he he he, ini ya nek bungkus kecapnya ( saya sambil memegang bungkusan hitam )
Nenek : iya, nenek pakai kecap ini
Saya : he he ha ha,
Nenek : kenapa sih din, kok ketawa terus
Saya : nek,,nek,,ini kan sampo
Nenek : sampo?, nenek kira ini kecap
Saya : ya sudah lah nek, kita buang saja tumis kangkung berbusa ini. hi hi. sekian
Oh ternyata nenek saya mengira bahwa sampo yang lupa saya taruh di dapur dikira kecap karena memang antara kecap dengan sampo dulu ada kemasan yang mirip sama-sama hitam. Sebenarnya kalau sampo itu dulu kemasannya dengan plastik warna hitam, kalau kecap terkemas plastik transparan, akan tetapi karena kecapnya coklat kehitaman jadi sampo pun dikira kecap. he he
Setiap hari saya sarapan pagi di rumah nenek, untuk mkan siang dan malam tetap makan masakannya Simbok saya. Kebetulan antara masakannya nenek dengan simbok rasanya tak jauh berbeda karena simbokku juga mestinya dulu diajari masak oleh nenek.
Nenek saya yang saat itu usianya sudah cukup lanjut yakni 78 tahun alhamdulillaah masih sehat, buktinya beliau juga masih bersemangat mengelola dagangannya ( dagangan berupa peralatan nelayan seperti jala, jaring, samber ). Nenek saya juga waktu itu tidak mau dimasakkan oleh anak atau cucunya.
Nah, pada suatu pagi nenekku sudah selesai masak. Pagi itu nenek saya sedang menggoreng tempe, dan seperti hai-hari biasanya saya pun menunggui nenek sambil menghangatkan badan. he he
Setelah nenekku sudah selesai, saya ke sungai untuk mandi. Mandi di sungai cukup 3 menit selesai. he he. Saya pun langsung pulang dan terus memakai seragam sekolah. Tiba-tiba saya mendengar suara nenekku yang memanggilku dengan cukup keras. Saya pun bergegas untuk ke dapur.
Nenek : din, ini terjadi keanehan ( nenekku memanggilku di karena saya salah satu dari udin sedunia)
Saya : keanehan apa sih nek?
Nenek : ini loh tumis kangkungnya berbusa
Saya : dicuci pakai sabun apa nek kangkungnya?
Nenek : ya tidak lah din, masa kangkung kok dicuci pakai sabun
Saya : loh kok bisa-bisanya berbusa? ( saat itu saya melihat bungkus hitam di meja dapur )
Nenek : ya tadi setelah nenek kasih kecap kok terus berbusa din
Saya : he he he, ini ya nek bungkus kecapnya ( saya sambil memegang bungkusan hitam )
Nenek : iya, nenek pakai kecap ini
Saya : he he ha ha,
Nenek : kenapa sih din, kok ketawa terus
Saya : nek,,nek,,ini kan sampo
Nenek : sampo?, nenek kira ini kecap
Saya : ya sudah lah nek, kita buang saja tumis kangkung berbusa ini. hi hi. sekian
Oh ternyata nenek saya mengira bahwa sampo yang lupa saya taruh di dapur dikira kecap karena memang antara kecap dengan sampo dulu ada kemasan yang mirip sama-sama hitam. Sebenarnya kalau sampo itu dulu kemasannya dengan plastik warna hitam, kalau kecap terkemas plastik transparan, akan tetapi karena kecapnya coklat kehitaman jadi sampo pun dikira kecap. he he
No comments
Post a Comment