Seorang Blogger yang Sedang Belajar Menjadi Fotografer

Belajar Fotografer- Sejak zaman dahulu orang Indonesia sudah mengenal foto. Sebelum adanya foto, orang-orang zaman dahulu biasanya mengabadi... thumbnail 1 summary
Belajar Fotografer-Sejak zaman dahulu orang Indonesia sudah mengenal foto. Sebelum adanya foto, orang-orang zaman dahulu biasanya mengabadikan sesorang dengan membuat patung atau mengukir/membuat gambar di batu atau kayu. Setelah adanya kertas, orang Indonesia mulai melukis seseorang atau objek lain di atas kertas. Kini zaman sudah sangat maju dan berkembang, sehingga pemanfaatan kamera dirasa lebih efektif dalam mengabadikan gambar/foto sebagai dokumentasi.

Apa pengertian Fotografer ?, menurut Wikipedia, fotografer atau juru foto (bahasa Inggris: photographer) adalah orang-orang yang membuat gambar dengan cara menangkap cahaya dari subyek gambar dengan kamera maupun peralatan fotografi lainnya, dan umumnya memikirkan seni dan teknik untuk menghasilkan foto yang lebih bagus serta berusaha mengembangkan ilmunya. Banyak fotografer yang menggunakan kamera dan alatnya sebagai pekerjaan untuk mencari penghasilan, dan gambarnya akan dijual untuk cover majalah, cover calender, artikel, dll.( Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Fotografer )

JENIS-JENIS FOTO

Materi jenis-jenis foto ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa jenis foto sebagai referensi lebih jauh lagi dalam memperdalam pengetahuan dunia fotografi. Jenis-jenis foto disini hanya sebagai pengelompokan secara garis besar, yang membantu mempermudah kita dalam memahami sebuah karya fotografi, dan ini bukan sebagai penggolongan yang paten untuk menghasilkan karya foto.

1. FOTO MANUSIA

Foto manusia adalah semua foto yang obyek utamanya manusia, baik anak-anak sampai orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia, yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu :

a. Portrait
Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image tersendiri dalam membuat foto portrait. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah dapat menangkap ekspresi obyek (mimic, tatapan, kerut wajah) yang mampu memberikan kesan emosional dan menciptakan karakter seseorang.

Di bawah ini hasil jepretan saya, yah karena lagi senang-senangnya memotret jadi ya orang sedang memotret pun saya potret :

Fotografer
Belajar Fotografer

b. Human Interest
Human Interest dalam karya fotografi adalah menggambarkan kehidupan manusia atau interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto tersebut.

c. Stage Photography
Stage Photography adalah semua foto yang menampilkan aktivitas/gaya hidup manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan yang menarik untuk divisualisasikan.

d. Sport
Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik.

2. FOTO NATURE

Dalam jenis foto nature obyek utamanya adalah benda dan makhluk hidup alami (natural) seperti hewan, tumbuhan, gunung, hutan dan lain-lain.

a. Foto Flora
Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan dikenal dengan jenis foto flora. Berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragamannya menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.

b. Foto Fauna
Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek utama. Foto ini menampilkan daya tarik dunia binatang dalam aktifitas dan interaksinya.

c. Foto Lanskap
Foto lanskap adalah jenis foto yang begitu popular seperti halnya foto manusia. Foto lanskap merupakan foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan manusia, hewan, dan tumbuhan hanya sebagai unsur pendukung dalam foto ini. Ekspresi alam serta cuaca menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap
.
3. FOTO ARSITEKTUR

Kemanapun anda pergi akan menjumpai bangunan-bangunan dalam berbagai ukuran, bentuk, warna dan desain. Dalam jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain dan konstruksinya. Memotret suatu bangunan dari berbagai sisi dan menemukan nilai keindahannya menjadi sangat penting dalam membuat foto ini. Foto arsitektur ini tak lepas dari hebohnya dunia arsitektur dan teknik sipil sehingga jenis foto ini menjadi cukup penting peranannya.

4. FOTO STILL LIFE

Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak �hidup�, komunikatif, ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang paling penting dalam penciptaan karya foto ini. Foto still life bukan sekadar menyalin atau memindahkan objek ke dalam film dengan cara seadanya, karena bila seperti itu yang dilakukan, namanya adalah mendokumentasikan. Jenis foto ini merupakan jenis foto yang menantang dalam menguji kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan teknis.

5. FOTO JURNALISTIK

Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering kita jumpai dalam media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).

Sumber : https://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/pengenalan-jenis-jenis-foto-dan-teknis-dasar-pemotretan/

Jenis-jenis kamera :

1. Kamera Analog ( Kamera Film ), jenis kamera ini bisa dibilang kamera jadul,- karena memang seiring dengan perkembangan teknologi yang ada didunia menjadikan kamera ini tertinggal jauh dan mengalami evolusi, kamera yang pada prinsip kerjanya masih menggunakan roll film ( pita seluloid ) dimana Pita tersebut mengandung senyawa silver halida, zat tersebut akan menempel di roll film apabila terkena cahaya dan dengan proses pencucian, silver halida akan berubah menjadi black halida,- dan biasa hasil dari master foto ini kita sebut klise,- kamera analog mempunyai size sebesar 35mm- (ukr. Inilah yang menjadi patokan sebuah frame pada kamera).

2. Kamera Polaroid, jenis kamera yang sudah lama beredar dan jenis kamera ini tergolong tak lekang oleh waktu, hanya berubah dari segi desain model saja, kamera yang menggunakan paper yang ditanamkan didalam kamera ini langsung menangkap hasil foto ke paper sehingga tidak diperlukan proses cuci film.

3. Kamera Digital, kamera Digital adalah jenis kamera yang paling muthakir, karena hasil foto ini bisa dikemas dalam bentuk file mentah yg disimpan dalam sebuah memori card,-kamera digital terbagi beberapa jenis menurut fungsi dan kegunaanya yaitu :

a. Kamera SLR (single lens reflex) kamera ini menggunakan mirror yg terpasang didalam body dengan sudut 45% dengan model singkap kamera ini memerlukan bantuan tambahan lensa untuk menghasilkan sebuah gambar karena pada umunya jenis kamera ini terpisah dari lensanya, kamera SLR sendiri terbagi menjadi dua menurut sizenya yaitu, kamera Fullframe dan kamera Aps-C.

b. Kamera Pocket (saku) kamera ini mempunyai cara kerja yang hampir sama dengan SLR hanya yang membedakan, kamera ini mirrorless (atau hampir sama cara kerjanya dengan polaroid) sehingga dia tidak perlu menambahkan lensa tambahan ( karena sudah tertanam didalam body kamera ),  hasil file yang dihasilkan dari kamera ini juga masih mentah dan biasa disimpan dalam memory card.

c. Kamera Super Zoom kamera jenis ini menggabungkan fungsi yang tidak ditemukan pada layaknya kamera instan ( kamera polaroid maupun pocket ) karena keterbatasan jenis lensa yang tertanam mempunyai efek zooming dengan sistem crop pixel- sehingga untuk hasil kurang maksimal, dan disini superzoom hadir untuk mengtasi problem itu sehingga memungkinkan agar pecinta fotografi bisa mengambil gambar dari jarak jauh tanpa harus pecah gambarnya setelah dicetak.

Sumber : http://land8hotograph.blogspot.com/2014/11/jenis-jenis-kamera-beserta-cara-kerjanya.html

Seiring dengan semakin canggihnya teknologi, saat ini orang semakin mudah menggunakan/memiliki kamera karena banyak sekali HP yang ada fasilitas kameranya.

Zaman sekarang orang yang suka bergaul di dunia maya hampir setiap hari melakukan kegiatan pemotretan dengan segala jenis objek foto, bahkan sering kali memotret dirinya sendiri. Foto-foto hasil jepretannya pun seringnya segera diupload di internet baik di website/blog dan media sosial. kebutuhan akan dokumentasi foto seakan sudah menjadi kebutuhan setiap hari bagi mereka.

Keindahan hasil foto memang indahnya ketika baru tercipta foto, setelah itu indahnya sudah kurang terasa lagi. Keindahan akan kembali muncul ketika foto-foto hasil jepretan itu dilihat setelah beberapa tahun lamanya, bahkan sangat terasa indah jika kita melihat/menikmati indahnya foto tempoe dulu.

RESEP KREATIF PEMOTRETAN

1. Zooming
Zooming adalah kreatif pemotretan dengan memanfaatkan fasilitas ring zoom pada lensa kamera. Zoom in adalah membuat gambar obyek tampak lebih mendekat sedangkan zoom out adalah membuat gambar obyek tampak lebih menjauh. Dalam pengaturan speed dan penggunaan zoom yang tepat akan memberikan efek motion (gerak) pada hasil foto.
Bahan-bahan :
  • Kamera
  • Tripod (jika diperlukan)
  • Filter Radial Zoom (jika diperlukan)
Cara membuat :
  • Memotret zooming, membutuhkan speed yang lambat, jadi pastikan speed pada kamera anda dalam setting speed lambat, pastikan objek dalam keadaan fokus
  • Setelah speed ditentukan, maka lanjutkan dengan mengatur diafragma menyesuaikan speed agar mendapat pencahayaan yang normal
  • Setelah mendapat normal, jepret shutter bersamaan dengan memutar ring zoom, jika ring zoom diputar dari jauh ke dekat maka disebut zoom in, jika ring zoom diputar dari dekat ke jauh disebut zoom out
  • Jika kesulitan dengan speed lambat, anda bisa menggunakan tripod atau filter radial zoom.
2. Panning
Panning adalah teknik kreatif pemotretan untuk mendapatkan efek gerak pada obyek yang bergerak (balap motor, orang berlari, dll). Hasil dari teknik panning adalah adanya efek motion (gerak) pada latar belakang (background).
Bahan-bahan :
  • Kamera
  • Tripod (jika diperlukan)
Cara membuat :
  • Sama seperti memotret zooming, motret panning membutuhkan speed yang lambat agar menghasilkan efek gerak. Jadi pastikan kamera anda dalam setting speed lambat
  • Kemudian lanjutkan dengan mengatur diafragma agar mendapat pencahayaan yang normal
  • Pencet shutter bersamaan dengan mengubah arah kamera mengikuti gerak objek
  • Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pastikan memencet shutter pada saat objek berada tepat di tengah kamera
  • Jika anda kesulitan dengan speed lambat, pergunakan tripod.
3. Double/Multi Ekspose
Adalah teknik pemotretan dengan mengkombinasikan beberapa perekaman imaji/gambar dalam satu bingkai frame. Teknik ini membutuhkan penuangan kreatifitas, ide, konsep dan pemahaman komposisi serta pencahayaan.
Bahan-bahan :
  • Kamera
  • Filter Multi Ekspose (jika  diperlukan)
Cara membuat :
  • Memotret multi ekspose membutuhkan ide, konsep, dan kreativitas. Jadi pastikan anda sudah mempunyai ide
  • Jika anda sudah mempunyai ide, pastikan objek yang akan anda potret dalam keadaan pencahayaan normal (atur terlebih dahulu speed dan diafragmanya)
  • Jika pencahayaan sudah normal, pencet tombol shutter. Objek 1 sudah anda dapatkan
  • Untuk mendapatkan objek ke-2, 3, dst., ulangi urutan di atas. Akan tetapi sebelum memutar kokang, putar tombol multi ekspose kemudian baru di kokang, kemudian pencet shutter dan begitu seterusnya
  • Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pastikan anda sudah memikirkan porsi untuk objek 1, 2, 3, dst dalam satu frame
  • Jika anda kesulitan, anda bisa menggunakan filter multi ekspose.
4. Bulb
Bulb adalah proses pemotretan dengan memanfaatkan fasilitas bulb pada kamera. Fasilitas bulb pada kamera memberikan keleluasaan dalam menentukan berapa lama rana terbuka untuk proses pembakaran. Bila kita memotret pada kondisi cahaya yang minim atau sangat kurang (pada malam hari), dan prioritas speed tidak mampu lagi mendapatkan pencahayaan normal maka fasilitas bulb pada kamera akan sangat membantu. Untuk menghindari goncangan (shaking), alat bantu tripod dan kabel release sangat dibutuhkan.
Bahan-bahan :
  • Kamera
  • Tripod
  • Kabel Release
Cara membuat :
  • Pastikan kamera anda dalam setting speed bulb
  • Untuk diafragma, terserah pada fotografer. Jika bukaan diafragma lebar maka efek dari sumber cahaya akan bulat. Jika bukaan diafragma sempit maka efek dari sumber cahaya akan berbentuk bintang
  • Untuk lamanya rana membuka (speed), fotografer dapat menentukan sendiri waktunya
  • Untuk menghindari goncangan pada kamera, lebih baik menggunakan tripod atau kabel release.
5. Siluet
Siluet adalah teknik pemotretan untuk menampilkan gambar obyek dalam keadaan gelap. Teknik ini memanfaatkan arah sumber cahaya yang berasal dari balik obyek yang akan kita potret. Teknik ini membutuhkan ketepatan pencahayaan agar obyek yang kita rekam tetap tampil dengan kontur dan ketajaman yang tepat.
Bahan-bahan :
  • Kamera
Cara membuat :
  • Teknik siluet ini memanfaatkan sumber cahaya yang datang dari balik objek sehingga pengukuran speed dan diafragma terletak pada sumber cahaya tersebut
  • Karena kita mengukur pencahayaan normal pada sumber cahaya yang ada dibalik objek, maka efeknya objek yang ada didepannya akan lebih gelap.
6. Makro
Makro adalah kreatif dalam pemotretan dengan menggunakan lensa makro untuk mendapatkan gambar obyek yang sangat dekat sekali. Foto makro juga digunakan untuk mendapatkan detail dan tekstur pada obyek yang kita potret. Dalam pemotretan makro, ruang tajam akan menjadi sempit sekali oleh karena itu dibutuhkan ketepatan pancahayaan dan focusing. Ketika tidak ada lensa makro untuk melakukan pemotretan ini kita bisa menyiasatinya dengan membalik lensa normal untuk pemotreta makro.
Bahan-bahan :
  • Kamera
  • Lensa Makro (jika punya)
  • Filter Close Up
Cara membuat :
  • Jika anda mempunyi lensa makro, maka memotret makro dapat dilakukan seperti pemotretan pada umumnya
  • Jika anda tidak mempunyai lensa makro, anda bisa menyiasati dengan cara membalik lensa normal
  • Jika anda masih kesulitan, pakailah filter close up
7. Framming
Framming adalah kreatif pemotretan dengan memanfaatkan unsur lain pada obyek yang kita potret sehingga membentuk kesan frame/bingkai tersendiri untuk menambah nilai keunikan dan menarik serta memperkuat kesan foto secara visual.

8.   Strobis
Strobist adalah teknik pemakaian flash secara external, jadi tidak digunakan diatas hotshoe kamera, melainkan dengan bantuan trigger, atau Flash yang bisa digunakan sebagai master. Alat wireless trigger ini umumnya menggunakan gelombang radio atau sinar infra merah untuk menyalakan flash slave (flash lain harus mengikuti pada flash utama). Keuntungan dengan menggunakan teknik ini kita bisa memposisikan satu atau lebih flash di mana saja untuk mengatur arah, intensitas, cahaya untuk menghasilkan foto yg kita inginkan.

Sumber : https://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/pengenalan-jenis-jenis-foto-dan-teknis-dasar-pemotretan/

Sobat, khususnya para Blogger, ternyata sulit juga mempelajarai teori pemotretan, padahal kita sebagai Blogger sangat perlu dan penting bisa memotret dengan cara yang benar sehingga hasilnya memuaskan. Jika kita memposting artikel yang tentunya akan lebih menarik jika dikasih gambar atau foto, sebenarnya kita tahu bahwa jika foto/gambar yang kita upload di web/blog itu akan lebih baik jika foto yang asli karena akan menambah aset kita.

Para Blogger, saya sendiri saat ini tengah latihan memotret walaupun caranya masih asal-asalan alias memotret gaya sendiri karena memang saya belum begitu memahami tentang cara pemotretan yang benar. Kepada para Blogger yang belum pandai tentang cara penjepretan, yuk kita belajar bareng, he he.

Demikian tentang Seorang blogger yang Sedang Belajar Menjadi Fotografer.

No comments

Post a Comment